Pemuda Desa Wringinputih Prakarsai Lomba Layang-Layang Sendaren

Festival Layang Layang Sendaren di Wringinputih Muncar photo by Tempo News
Muncar – Pemuda Karang Taruna Merah Putih, prakarsai lomba layang-layang berbunyi / (SENDAREN) dalam rangka memperingati HUT RI ke- 72 di Tambak Babatan, Dusun Krajan, Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar. Kamis, (31/08/2017)
Diketahui, lomba Layang-layang SENDAREN (bersuara) tersebut, dinilai berdasarkan pada beberapa katagori diantaranya, Sendaren Suara, Goyangan, Majek / ketinggian Senar, dan Kerapian.
Festival Layang Layang Sendaren di Wringinputih Muncar Bersama Kades Nur Hadi photo by Tempo News
Menurut salah satu panitia Subowo (45) mengatakan, “Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama dengan pihak Pemerintahan Desa, yang bertujuan untuk menumbuh kembangkan rasa kebersamaan antar segenap pemuda di Desa setempat. Selain itu, agar bisa meningkatkan pemberdayaan desa dan sekaligus mengenalkan Wana Wisata Teluk Banyu Biru, yang sudah mulai dikenal warga luar kota,” terangnya.
Selain itu, menurut Kades Wringinputih Nurhadi yang bersyukur dan mengapresiatif atas ide cemerlang warganya, yang menggagas Festival Layang-Layang tersebut mengatakan, “Selain menjadi hiburan rakyak, kegiatan ini juga otomatis dapat meningkatkan pendapatan perekonomian Masyarakat kecil,” terangnya.
Tampak pula hadir dalam acara tersebut, Babinsa Serma Kasianto Dan Babhin Kamtibmas Brigadir Andika, segenap Staf Desa dan beberapa Tokoh Masyarakat yang menyaksikan Festival tersebut.
Terpantau peserta yang mengikuti lomba tersebut, tampak penuh antusiasme hingga, di luar prediksi panitia yang menargetkan 100 peserta namun, yang mendaftar justru mencapai 200 peserta.
Festival Layang Layang Sendaren di Wringinputih Muncar photo by Tempo News
Nampak pula antusias Masyarakat / pengunjung yang turut menyaksikan Kegiatan ini.
Adapun dari segenap peserta dan yang menyaksikan tidak hanya dari Desa setempat namun, tampak pula dari berbagai Kecamatan di luar Muncar termasuk warga Purwoharjo, Tegaldlimo dan Rogojampi.
Menurut salah satu peserta Haidar (25), “Hal ini cukup positif karena, Banyuwangi yang dikenal kental akan budaya traditionalnya dapat terangkat citranya dari kegiatan seperti ini. Maka dari itu, patut di dukung oleh Instansi terkait karena hal ini, dapat mengundang Pendapatan Desa juga Ekonomi Masyarakat,” ungkapnya. (Rahmat Bwi). Sumber: Tempo-News
Previous
Next Post »